Saturday, 11 January 2014

Arthropoda

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Arthropoda dalam dunia hewan merupakan filum yang terbesar di dunia. Jumlah spesiesnya yaitu sekitar 900.000 spesies dengan beragam variasi. Jumlah ini kira-kira 80% dari spesies hewan yang diketahui sekarang. Arthropoda dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan praktis semua permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini. Arthropoda mungkin satu-satunya yang dapat hidup di Antartika dan liang-liang batu terjal di pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum ini mempunyai tubuh beruas-ruas dan kerangka luar yang tersusun dari kitin. Rongga tubuh utama disebut hemocoel. Hemocoel terdiri dari sejumlah ruangan kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung terletak pada sisi dorsal dari tubuhnya. Sistim saraf anthropoda seperti pada annellida, terdapat bagian ventral tubuh berbentuk seperti tangga tali. Arthropoda memiliki empat kelas, diantaranya yaitu : kelas Myriapoda, kelas Crustacea, kelas Arachnida, dan kelas Insecta.
Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Hampir dari 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan filum yang lain yaitu : Tubuh bersegmen, simetri bilateral, eksoskeleton berkitin, rongga tubuh, sistem syaraf terdiri atas sebuah ganglion anterior atau otak, sepasang penghubung yang menyalurkan dari otak ke sekitar kanal alimentari dan tali syaraf ganglion yang berlokasi di bawah kanal alimentary, ekskresi biasanya oleh tubulus malphigi; tabung kosong yang masuk kanal alimentari dan material hasil ekskresi melintas keluar lewat anus, respirasi dengan insang atau trakhea dan spirakel, tidak ada silia atau nefridia.


1.2  Tujuan
1.      Untuk mengetahui struktur tubuh luar Arthtropoda
2.      Untuk membandingkan struktur tubuh luar diantara kelas-kelas pada phylum Arthtropoda

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Arthtropoda berasal dari kata arthron yang berarti ruas dan  podos yang berarti kaki. Hewan ini mempunyai kaki yang beruas-ruas misalnya,udang, kepiting, laba-laba, kaki seribu. Struktur tubuh hewan ini simetris bilateral, beruas-ruas, mempunyai kerangka luar (eksosketolon) dari bahan kitin. Hewan ini mempunyai mata majemuk (facet) atau mata tunggal (ocellus).
Filum arthtropoda terbagi menjadi empat kelas, yaitu cruatacea (uudang), Arachnida (laba-laba), Myriapoda (lipan), dan insect (serangga).
1.      Crustacea
ciri-ciri crustacean adalah:
a.       Hidup di air
b.      Kepala dan dada bersatu (sefalotoraks)
c.       Rangka luar yang keras
d.      Kaki hampir tedapat pada semua ruas tubuh
e.       Tidak punya sayap
f.       Terdapat dua pasang antena
g.      Tungkai biramus (ujung bercabang dua)
Crustacea terbagi menjadi dua kelompok:
a.       Entomostracan, yaitu bertubuh kecil dan dianggap berderajat rendah
b.      Malacostraca, yaitu tubuhnya besar dan dianggap berderajat tinggi
2.      Arachnida
Arachnida merupakan kelas dari filum Arthtropoda yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.       Sefalothoraks dan abdomen merupakan bagian tubuhnya
b.      Berkaki empat pasang
c.       Disebut juga laba-laba
d.      Alat pernapasan paru-paru buku
e.       Tanpa antenna
f.       Pada sefalothoraks bagian depan terdapat sepasang kelisera seperti gunting/catur untuk merobek/melumpuhkan mangsa dan sepasang pedipalpus seperti kaki berakhir dengan cakar untuk memegang mangsa
Arachnida terbagi menjadi empat ordo:
a.       Scorpionidae
b.      Arachnida
c.       Acarina
d.      Apilionoidae (hasil pembastaran)
3.      Myriapoda
Tubuh terdiri atas sefalo dan abdomen. Pada tiap abdomen terdapat sepasang kaki. Bernapas dengan system trakea dan susunan sarafnya tangga tali. Hidup di darat, pada ujung tungkai terdapat satu cakar. Pada kepala terdapat satu pasang antenna, satu pasang mandibula dan atau dua pasang maksila.
Myriapoda terbagi menjadi dua ordo, yaitu:
a.       Chilopoda
b.      Diplopoda
4.      Insect
Insect mempunyai ciri umum yaitu: tubuh terbagi atas caput, thoraks, dan abdomen. Mempunyai tiga pasang kaki, umumnya memiliki sayap. Bernapas dengan trakea, peredaran darah terbuka dan jenis kelamin terpisah antara jantan dengan betina.
Pada kepala terdapat:
a.       Sepasang antena sebagai alat peraba
b.      Sepasang mata facet dan ada yang bermata tunggal
c.       Mulut memiliki tiga pasang alat mulut
Tipe mulut dibedakan menjadi:
·         Mulut menggigit, contohnya mulut lebah
·         Mulut menggigit dan menjilat, contohnya mulut semut dan jangkrik
·         Mulut mengisap, contohnya mulut kupu-kupu
·         Mulut menusuk dan mengisap, contohnya mulut nyamuk
Dada terdiri dari segmen prothorax (depan), mesothorax (tengah) dan metathoraks (belakang). Setiap segmen terdapat sepasang kaki. Pada segmen prothorax dan mesothorax terdapat sayap. Abdomen (perut) terdiri atas 11 ruasbisa lebih atau kurang, sisi segmen pertama abdomen terdapat membrane tympanum (pendengar). Setiap segme kecuali segmen pertama dan 3 segmen terakhir terdapat spirakel. Segmen 9 dan 10 terdapat alat kelamin dan pada belalang betina terdapat ovipositor (peletak telur).
Ciri tubuh
            Ciri tubuh Arthropoda meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm, namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula dengan bentuk Arthropoda pun beragam.
Struktur tubuh
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi.Pada tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas.Segmen bergabung membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut).
Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula keras yang membentuk rangka luar (eksoskeleton).Eksoskeleton tersusun dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit.Eksoskeleton melekat pada kulit membentuk perlindungan tubuh yang kuat. Eksoskeleton terdiri dari lempengan-lempengan yang dihubungkan oleh ligamen yang fleksibel dan lunak.Eksoskeleton tidak dapat membesar mengikuti pertumbuhan tubuh.Oleh karena itu, tahap pertumbuhan Arthropoda selalu diikuti dengan pengelupasan eksoskeleton lama dan pembentukan eksoskeleton baru.Tahap pelepasan eksoskeleton disebut dengan molting atau ekdisis.Hewan yang biasanya melakukan ekdisis misalnya kepiting, udang, dan laba-laba.
Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Mulutnya dilangkapi dengan berbagai alat tambahan yang beragam, misalnya mandibula dan maksila pada belalang. Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku.Sisa metabolisme berupa cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut saluran/tubula Malpighi, kelenjar ekskresi, atau keduanya.Sistem sirkulasi Arthropoda bersifat terbuka.Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah pendek, dan ruang disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau hemosol.Darah Arthropoda disebut juga hemolimfa.
Cara hidup dan habitat
Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah. Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput.
Reproduksi
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis.  Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan).Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua). Hasil fertilisasi berupa telur.

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
            1. Botol kosong
            2. Loupe (kaca pembesar)
            3. Papan bedah
            4. Pinset
            5. Eter/kloroform
            6. Kapas
            7. Udang , belalang, lipan, laba-laba (hewan lain yang mewakili)
3.2 Prosedur Kerja
1. Hewan udang, belalang, lipan, laba-laba disiapkan sebelum melakukan pengamatan
            2. Hewan dimatikan dengan menggnakan eter/kloroform
            3. Hewan yang telah dimatikan kemudian diamati dengan menggunakan loupe
            4. ciri-ciri hewan dicatat pada table pengamatan




BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
4.1 Pengamatan
                        Laba-laba
           
                        udang
           
Table hasil pengamatan
No
Organ tubuh
Udang
Laba-laba
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.
9.
Kepala
Dada
Kepala – dada
Perut
Antena
Kaki

Karapaks
Pedipalpus
Sayap
-
-
+
+
+
+

+
+
-
+
+
-
+
-
+

-
+
-




Udang (2 buah)
Udang (5 pasang), laba-laba (4 pasang)

4.2  Pembahasan
Arthropoda merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata. Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku.
Dari data hasil pengamatan dapat dilihat bahwa laba-laba memiliki kepala dada yang terpisah dari kepala, serta memiliki kaki sebanyak 8 buah, dan terdapat pedipalpus di bagian kepala. Dan pada udang memiliki dada dan kepala yang bersatu, memiliki karapaks pada bagian punggungnya, kaki sebanyak 5 pasang, antena 2 buah, dan pedipalpus.


BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen yang bervariasi.Pada tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki yang beruas.Segmen bergabung membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut).
Laba-laba
Mempunyai dua bagian utama tubuh,  abdomen dan cephalothorax, yaitu kepala dan rongga dada bekerja sama. Laba-laba mempunyai empat pasang kaki tetapi tidak mempunyai antena peraba.
Udang

mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Pada beberapa jenis, kepala dan rongga dada jadi satu membentuk cephalothorax.

0 comments:

Post a Comment