BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Arthropoda
dalam dunia hewan merupakan filum yang terbesar di dunia. Jumlah spesiesnya
yaitu sekitar 900.000 spesies dengan beragam variasi. Jumlah ini kira-kira 80%
dari spesies hewan yang diketahui sekarang. Arthropoda dapat hidup di air
tawar, laut, tanah, dan praktis semua permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini.
Arthropoda mungkin satu-satunya yang dapat hidup di Antartika dan liang-liang
batu terjal di pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum ini mempunyai tubuh beruas-ruas
dan kerangka luar yang tersusun dari kitin. Rongga tubuh utama disebut
hemocoel. Hemocoel terdiri dari sejumlah ruangan kecil yang dipompa oleh
jantung. Jantung terletak pada sisi dorsal dari tubuhnya. Sistim saraf
anthropoda seperti pada annellida, terdapat bagian ventral tubuh berbentuk
seperti tangga tali. Arthropoda memiliki empat kelas, diantaranya yaitu :
kelas Myriapoda, kelas Crustacea, kelas Arachnida, dan kelas Insecta.
Arthropoda
biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, termasuk
berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Hampir dari 90% dari seluruh jenis hewan
yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda memiliki beberapa
karakteristik yang membedakan dengan filum yang lain yaitu : Tubuh
bersegmen, simetri bilateral, eksoskeleton berkitin, rongga tubuh, sistem
syaraf terdiri atas sebuah ganglion anterior atau otak, sepasang penghubung
yang menyalurkan dari otak ke sekitar kanal alimentari dan tali syaraf ganglion
yang berlokasi di bawah kanal alimentary, ekskresi biasanya oleh tubulus
malphigi; tabung kosong yang masuk kanal alimentari dan material hasil ekskresi
melintas keluar lewat anus, respirasi dengan insang atau trakhea dan spirakel,
tidak ada silia atau nefridia.
1.2 Tujuan
1.
Untuk mengetahui struktur tubuh
luar Arthtropoda
2.
Untuk membandingkan struktur tubuh
luar diantara kelas-kelas pada phylum Arthtropoda
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Arthtropoda berasal dari kata arthron yang
berarti ruas dan podos yang
berarti kaki. Hewan ini mempunyai kaki yang beruas-ruas misalnya,udang,
kepiting, laba-laba, kaki seribu. Struktur tubuh hewan ini simetris bilateral,
beruas-ruas, mempunyai kerangka luar (eksosketolon) dari bahan kitin. Hewan ini
mempunyai mata majemuk (facet) atau mata tunggal (ocellus).
Filum arthtropoda terbagi menjadi empat kelas,
yaitu cruatacea (uudang), Arachnida (laba-laba), Myriapoda (lipan), dan insect
(serangga).
1.
Crustacea
ciri-ciri crustacean adalah:
a.
Hidup di air
b.
Kepala dan dada bersatu
(sefalotoraks)
c.
Rangka luar yang keras
d.
Kaki hampir tedapat pada semua ruas
tubuh
e.
Tidak punya sayap
f.
Terdapat dua pasang antena
g.
Tungkai biramus (ujung bercabang
dua)
Crustacea terbagi menjadi dua kelompok:
a.
Entomostracan, yaitu bertubuh kecil
dan dianggap berderajat rendah
b.
Malacostraca, yaitu tubuhnya besar
dan dianggap berderajat tinggi
2.
Arachnida
Arachnida
merupakan kelas dari filum Arthtropoda yang mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
a.
Sefalothoraks dan abdomen merupakan
bagian tubuhnya
b.
Berkaki empat pasang
c.
Disebut juga laba-laba
d.
Alat pernapasan paru-paru buku
e.
Tanpa antenna
f.
Pada sefalothoraks bagian depan
terdapat sepasang kelisera seperti gunting/catur untuk merobek/melumpuhkan
mangsa dan sepasang pedipalpus seperti kaki berakhir dengan cakar untuk
memegang mangsa
Arachnida terbagi menjadi empat ordo:
a.
Scorpionidae
b.
Arachnida
c.
Acarina
d.
Apilionoidae (hasil pembastaran)
3.
Myriapoda
Tubuh terdiri
atas sefalo dan abdomen. Pada tiap abdomen terdapat sepasang kaki. Bernapas
dengan system trakea dan susunan sarafnya tangga tali. Hidup di darat, pada ujung
tungkai terdapat satu cakar. Pada kepala terdapat satu pasang antenna, satu
pasang mandibula dan atau dua pasang maksila.
Myriapoda terbagi menjadi dua ordo, yaitu:
a.
Chilopoda
b.
Diplopoda
4.
Insect
Insect
mempunyai ciri umum yaitu: tubuh terbagi atas caput, thoraks, dan abdomen.
Mempunyai tiga pasang kaki, umumnya memiliki sayap. Bernapas dengan trakea,
peredaran darah terbuka dan jenis kelamin terpisah antara jantan dengan betina.
Pada kepala terdapat:
a.
Sepasang antena sebagai alat peraba
b.
Sepasang mata facet dan ada yang
bermata tunggal
c.
Mulut memiliki tiga pasang alat
mulut
Tipe mulut dibedakan menjadi:
·
Mulut menggigit, contohnya mulut
lebah
·
Mulut menggigit dan menjilat,
contohnya mulut semut dan jangkrik
·
Mulut mengisap, contohnya mulut
kupu-kupu
·
Mulut menusuk dan mengisap,
contohnya mulut nyamuk
Dada terdiri dari segmen prothorax (depan), mesothorax
(tengah) dan metathoraks (belakang). Setiap segmen terdapat sepasang kaki. Pada
segmen prothorax dan mesothorax terdapat sayap. Abdomen (perut) terdiri atas 11
ruasbisa lebih atau kurang, sisi segmen pertama abdomen terdapat membrane
tympanum (pendengar). Setiap segme kecuali segmen pertama dan 3 segmen terakhir
terdapat spirakel. Segmen 9 dan 10 terdapat alat kelamin dan pada belalang
betina terdapat ovipositor (peletak telur).
Ciri tubuh
Ciri
tubuh Arthropoda meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh
Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam,
beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm, namun kebanyakan
berukuran kecil.Begitu pula dengan bentuk Arthropoda pun beragam.
Struktur tubuh
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah
segmen yang bervariasi.Pada tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki
yang beruas.Segmen bergabung membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala),
toraks (dada), dan abdomen (perut).
Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya
kutikula keras yang membentuk rangka luar (eksoskeleton).Eksoskeleton tersusun
dari kitin yang di sekresikan oleh sel kulit.Eksoskeleton melekat pada kulit
membentuk perlindungan tubuh yang kuat. Eksoskeleton terdiri dari
lempengan-lempengan yang dihubungkan oleh ligamen yang fleksibel dan
lunak.Eksoskeleton tidak dapat membesar mengikuti pertumbuhan tubuh.Oleh karena
itu, tahap pertumbuhan Arthropoda selalu diikuti dengan pengelupasan
eksoskeleton lama dan pembentukan eksoskeleton baru.Tahap pelepasan
eksoskeleton disebut dengan molting atau ekdisis.Hewan yang biasanya melakukan
ekdisis misalnya kepiting, udang, dan laba-laba.
Sistem pencernaan Arthropoda terdiri dari
mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.Mulutnya dilangkapi dengan berbagai
alat tambahan yang beragam, misalnya mandibula dan maksila pada belalang. Arthropoda
bernapas dengan insang, trakea, atau paru-paru buku.Sisa metabolisme berupa
cairan dikeluarkan oleh organ ekskresi yang disebut saluran/tubula Malpighi,
kelenjar ekskresi, atau keduanya.Sistem sirkulasi Arthropoda bersifat
terbuka.Sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pembuluh darah pendek, dan ruang
disekitar organ tubuh yang disebut sinus atau hemosol.Darah Arthropoda disebut
juga hemolimfa.
Cara hidup dan habitat
Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang
hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering
dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung,
belalang, dan lebah. Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di
laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput.
Reproduksi
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi
secara seksual.Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan
partenogenesis. Partenogenesis adalah
pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan).Individu yang
dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda
terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga
bersifat dioseus (berumah dua). Hasil fertilisasi berupa telur.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat dan
Bahan
1. Botol kosong
2. Loupe (kaca pembesar)
3. Papan bedah
4. Pinset
5. Eter/kloroform
6. Kapas
7. Udang , belalang, lipan,
laba-laba (hewan lain yang mewakili)
3.2 Prosedur
Kerja
1. Hewan udang, belalang, lipan, laba-laba disiapkan sebelum
melakukan pengamatan
2. Hewan dimatikan dengan menggnakan
eter/kloroform
3. Hewan yang telah dimatikan
kemudian diamati dengan menggunakan loupe
4. ciri-ciri hewan dicatat pada
table pengamatan
BAB IV
HASIL
PEMBAHASAN
4.1 Pengamatan
Laba-laba
udang
Table hasil pengamatan
No
|
Organ tubuh
|
Udang
|
Laba-laba
|
Keterangan
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
|
Kepala
Dada
Kepala – dada
Perut
Antena
Kaki
Karapaks
Pedipalpus
Sayap
|
-
-
+
+
+
+
+
+
-
|
+
+
-
+
-
+
-
+
-
|
Udang (2 buah)
Udang (5 pasang), laba-laba (4
pasang)
|
4.2 Pembahasan
Arthropoda merupakan hewan yang memiliki ciri
kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada
tubuhnya.Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik
selomata. Arthropoda adalah filum yang paling
besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan
sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku.
Dari data hasil pengamatan dapat dilihat bahwa
laba-laba memiliki kepala dada yang terpisah dari kepala, serta memiliki kaki
sebanyak 8 buah, dan terdapat pedipalpus di bagian kepala. Dan pada udang
memiliki dada dan kepala yang bersatu, memiliki karapaks pada bagian
punggungnya, kaki sebanyak 5 pasang, antena 2 buah, dan pedipalpus.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah
segmen yang bervariasi.Pada tiap segmen tubuh tersebut terdapat sepasang kaki
yang beruas.Segmen bergabung membentuk bagian tubuh, yaitu Kaput (kepala), toraks
(dada), dan abdomen (perut).
Laba-laba
Mempunyai dua bagian utama tubuh, abdomen dan cephalothorax, yaitu kepala dan
rongga dada bekerja sama. Laba-laba mempunyai empat pasang kaki tetapi tidak
mempunyai antena peraba.
Udang
mempunyai tubuh yang tersusun dari tiga
bagian, yaitu kepala, rongga dada, dan abdomen. Pada beberapa jenis, kepala dan
rongga dada jadi satu membentuk cephalothorax.
0 comments:
Post a Comment